Maksud yang terkandung dari kata”Hari Ini Milik Kita” adalah bahwa
semestinya kita memanfaatkan hari yang sedang kita lalui dengan
sebaik-baiknya. Dengan berusaha melakukan yang terbaik dengan cara yang baik,
dan berusaha memberikan yang terbaik untuk sesama. Bukan dengan menenggelamkan
diri dalam lautan penyesalan akan kesalahan yang pernah dilakukan,dan tanpa
berusaha untuk melakukan tindakan apapun di hari ini. Dan bukan jua
dengan hanya mengkhayal sesuatu untuk masa depan tetapi tidak melakukan apapun
di hari ini. Kenapa hari ini
menjadi hari kita?apakah hari yang telah kita lalui bukan milik kita?apakah
hari esok tidak akan menjadi milik kita? Jawapannya adalah bukan kerana hari
ini adalah hari yang pasti bagi kita untuk menjalankan aktiviti kita. Sedangkan
masa lalu adalah hari yang telah dilalui yang tak akan mungkin kembali lagi dan
masa depan adalah sesuatu yang tidak pasti. Pantaskah kita berharap dapat
kembali ke masa lalu sedangkan telas jelas hal itu tak dapat kembali lagi?
Sedangkan kita memiliki hari ini.
Setiap kita pernah melakukan kesalahan. Ya! Memang benar. Kerana
kita bernafas dalam jiwa hamba yang memiliki nafsu, bukan jiwa malaikat yang
tak dianugerahi nafsu. Jika para malaikat selalu taat kepada Allah, menurut
kita itu hal biasa kerana mereka tidak dianugerahi nafsu yang sering mendorong
untuk melakukan kesalahan. Tapi, jika ada manusia yang selalu berada
dalam ketatan kepada-Nya,itu adalah hal yang sangat luar biasa kerana ia mampu
mengalahkan dan mengendalikan nafsunya. Kita memang bukan para malaikat yang
selalu taat kepada-Nya,tapi kita dapat belajar dari ketaatan mereka yang
senantiasa berada dalam ketaatan kepada-Nya. Maka, di hari ini dan hari esok
jangan biarkan diri kita kembali jatuh dalam jurang yang sama.Berusahalah
untuk tidak terjatuh kembali dalam jurang yang sama,dalam kesalahan yang sama.
Jika diungkap kembali sejarah Nabi Allah Adam AS,syaitan telah
berjaya mengeluarkan ibu bapa (Nabi adam dan hawa) kita dari syurga-Nya, maka
Allah ingatkan agar kita tidak ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah menipu
ibu bapa kita.Jika syaitan itu telah berjaya mengeluarkan ibu bapa kita dari
syurga-Nya, maka jangan biarkan ia kembali berhasil mengeluarkan kita dari
jalan kebenaran. Jangan biarkan ia menjauhkan kita dari-Nya. Jadikanlah
kekhilafan ibu bapa kita itu sebagai pelajaran yang membekas dalam jiwa kita. Hari ini milik kita. Lupakanlah semua kesalahan yang pernah dibuat
dimasa lalu. Biarlah ia tenggelam bersama tenggelamnya matahari. Jangan biarkan
ia menjadi ombak yang menghapus kebahagiaan yang telah di ukir di pasir
pantai.Cukuplah kesalahan dan kelalaian di masa lalu itu menjadi pelajaran agar
kita tak jatuh kedalam jurang yang sama. Tatahlah kembali hari ini menjadi
lebih baik agar masa depan akan menjadi baik. Azamkan dalam diri untuk tidak
mengulangi kesalahan itu lagi. Yakinlah bahawasanya Allah itu Maha Penerima
Taubat hamba Nya meskipun Dia tahu hamba Nya pasti akan tergelincir lagi.
No comments:
Post a Comment