Memandangmu,
menunggumu, memanggilmu, merinduimu, mencarimu, mendakapi, berbicara denganmu,
melegakanku pilu. Syukurku atas
pertemuan itu, redhaku atas perpisahan itu, doaku yang terbaik buatmu..amin
Bisikan ombak..
Pada nyanyian ombak
malam yang memukul hatiku ini,ku cuba coretkan sebuah harapan sebuah nukilan dan
perasaan yang tidak pernah luntur dari sudut hati, mesra pada senyuman.Tidak
hairan akan mereka yang tidak sudi mendengar…entah pada siapa ingin ku tuju
coretanku..Entah lurus entah tidak bicara ku ini.Tapi ku tahu si dia pasti memahami nukilan ku ini. Walaupun pada nada
dan irama yang berbeza.Sukarnya meramal perasaan ku sendiri,zahirku tidak
terucap.Demi masa berjalan gagah ku susuri dengan lesu. Ku kutip ku atur
dengan penuh ketabahan. Ku susun ku kumpul menjadi simpulan madu, menjadi
ukiran kukuh dan menjadi hiasan pujukan jiwa…
Bisikan rasa..
Bila hatiku
menyentuh rasa hatimu, jiwa melahirkan perasaan yang indah.Disaat mataku adalah
matamu, hatiku adalah hatimu,sakitmu adalah sakitku jua, jiwa kita telah pun
bersatu. Menuju gerbang penyatuan kita bersama.Namun begitu,carilah sebutir
permata dalam timbunan kaca walaupun dijarimu terluka tiada cinta yang lebih
hakiki selain cinta Ilahi…
Bisikan perindu...
Rindu ku susut di
celah nyanyi angin kasih, ku berpura pura kuat di matamu sedangkan aku lemah
tanpamu di sisi, bermusim ku simpan rindu ini. Biarlah waktu yang berbicara.
Biarlah masa yang menentukan saat kita bersama melakarkan indahnya kenangan
kita. Engkau tiba bagaikan
pelangi, tak bercahaya namun kau berseri. Tapi cukup menghiburkan hati ini. Seharian bersamamu tak terasa saat yang berlalu. Bagai pelangi petang kau kan
pergi jua. Demi Allah aku rindu padamu duhai bidadariku.
No comments:
Post a Comment