Tuesday, 15 July 2014

BICARA SANG PERINDU

Memandangmu, menunggumu, memanggilmu, merinduimu, mencarimu, mendakapi, berbicara denganmu, melegakanku  pilu. Syukurku atas pertemuan itu, redhaku atas perpisahan itu, doaku yang terbaik buatmu..amin

Bisikan ombak..

Pada nyanyian ombak malam yang memukul hatiku ini,ku cuba coretkan sebuah harapan sebuah nukilan dan perasaan yang tidak pernah luntur dari sudut hati, mesra pada senyuman.Tidak hairan akan mereka yang tidak sudi mendengar…entah pada siapa ingin ku tuju coretanku..Entah lurus entah tidak bicara ku ini.Tapi ku tahu si dia pasti memahami nukilan ku ini. Walaupun pada nada dan irama yang berbeza.Sukarnya meramal perasaan ku sendiri,zahirku tidak terucap.Demi masa berjalan gagah ku susuri dengan lesu. Ku kutip ku atur dengan penuh ketabahan. Ku susun ku kumpul menjadi simpulan madu, menjadi ukiran kukuh dan menjadi hiasan pujukan jiwa…



Bisikan rasa..

Bila hatiku menyentuh rasa hatimu, jiwa melahirkan perasaan yang indah.Disaat mataku adalah matamu, hatiku adalah hatimu,sakitmu adalah sakitku jua, jiwa kita telah pun bersatu. Menuju gerbang penyatuan kita bersama.Namun begitu,carilah sebutir permata dalam timbunan kaca walaupun dijarimu terluka tiada cinta yang lebih hakiki selain cinta Ilahi…



Bisikan perindu...

Rindu ku susut di celah nyanyi angin kasih, ku berpura pura kuat di matamu sedangkan aku lemah tanpamu di sisi, bermusim ku simpan rindu ini. Biarlah waktu yang berbicara. Biarlah masa yang menentukan saat kita bersama melakarkan indahnya kenangan kita. Engkau tiba bagaikan pelangi, tak bercahaya namun kau berseri. Tapi cukup menghiburkan hati ini. Seharian bersamamu tak terasa saat yang berlalu. Bagai pelangi petang kau kan pergi jua. Demi Allah aku rindu padamu duhai bidadariku.

No comments:

Post a Comment